Rabu, 27 Mei 2015

Profil Didikan Subuh Mushalla Al-Mujahidin V Kampuang Canduang

SHARE
Profil MDTA Al-Mujahidin
Didikan Subuh Mushalla al-Mujahidin adalah salah satu program pendidikan MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah) Al-Mujahidin V kampuang jorong Bingkudu, nagari Canduang Koto Laweh, kecamatan Canduang, kabupaten Agam. MDTA al-Mujahidin terletak di lantai 2 mushalla al-Mujahidin V Kampuang tersebut.

Pendidikan disini berawal tahun 1975. Dimana ketika itu Bapak Muzawar. AR sangat prihatin dengan kondisi anak-anak di V Kampuang. Ketika itu ia masih duduk di kelas enam Pondok Pesantren Madrasah Miftahul ‘Ulumi Syar’iah (MMUS) V Suku Canduang. Kemudian ia mengajari anak-anak disekitarnya membaca al-Qur’an yang bertempat di rumah orang tuanya. Anak-anak berdatangan ke rumahnya, mulai belajar siap shalat magrib sampai pukul 9 malam.

Setamat kelas tujuh tahun 1976 Muzawar. AR terus mengajar al-Quran di sana. Setelah menikah tahun 1977 ia terus membina murid-murid di rumah istrinya. Setiap tahun jumlah murid Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) tersebut bertambah banyak. Atas permintaan Inyiak Ujuah pada tahun 1978 pengajaran al-Quran dipindahkan ke Surau Umpuak V Kampuang atau Mushalla al-Mujahidin yang masih berbentuk bangunan kayu. Ketika itu jadwal belajar masih malam hari.

Pengurus surau menfasilitasi TPA ini dengan pengeras suara, tikar, papan tulis dan meja panjang sebagai tempat al-Qur’an. Kemudian mata pelajaran ditambah lagi dengan pelajaran menulis huruf Arab. Seiring dengan bertambahnya jumlah murid, jumlah gurupun mulai bertambah. Pengurus surau terus berusaha mencukupi fasilitas TPA.

Pada tahun 1980 surau kayu itu diganti dengan bangunan permanen ketika itu baru dibuat pondasi, dan terus berangsur-angsur pembangunannya. Progam belajar ditambah lagi dengan Didikan Subuh setiap subuh hari Minggu. Di bawah kepemimpinan Bapak Muzawar. A.R TPA ini berkembang terus sehingga berubah sistem menjadi Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dengan jadwal belajar sore hari, mulai dari pukul 14.30 Wib. sampai pukul 17.30 Wib. Murid dibagi per kelas dari kelas 1 sampai 4.

Pada tahun 1984 dilanjutkan pembangunan lantai 2. Murid-murid MDA masih belajar di lantai bawah. Pengeras suara Didikan Subuh kedengaran sampai ke jorong lain, sehingga dari jorong sebelah murid mulai berdatangan menuntut ilmu ke sini. Tahun 1985 belajar dipindahkan ke lantai dua karena lokal-lokal belajar sudah siap dibangun yang dilengkapi meja, kursi, papan tulis. Pembatas lokal  ketika itu baru berupa kain (tenda).

Tahun 1990 murid-murid dari Batu Taba, Kubang Pipik, Koto Tinggi kecamatan Baso mulai datang belajar ke sini. Hal itu berawal karena seorang warga Baso melihat murid-murid Didikan Subuh mushalla Al-Mujahidin ini tampil mendemonstrasikan keterampilannya menyelenggarakan jenazah ketika acara perayaan khata al-Qur’an, kemudian mereka menceritakan hal itu dikampungnya, dan akhirnya tertariklah mereka datang menyerahkan anaknya belajar di MDA al-Mujahidin ini.

Orang tua murid ingin anak-anaknya mengikuti Didikan Subuh karena dengan mengikuti Didikan Subuh nampak indikasi kemampuan keterampilan beribadahnya. Didikan Subuh mushalla al-Mujahidin sering mengikuti perlombaan-perlombaan antar Dididikan Subuh baik tingkat nagari Canduang Koto Laweh maupun tingkat kecamatan.

Di kecamatan Canduang, terkhusus nagari Canduang Koto Laweh, MDA al-Mujahidin ini sangat dikenali masyarakat karena prestasi yang diukirnya setiap kali mengikuti perlombaan-perlombaan dan karena peran serta murid-muridnya dalam penyelenggaraan jenazah, takziah dan protokol pembawa acara majelis taklim.

Menyesuaikan dengan kurikulum baru, maka pada tahun 2013 MDA ini berganti sistem menjadi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA). Sampai sekarang ( tahun 2014) MDTA al-Mujahidin telah menggelar 39 kali Haflah Khatam al-Quran, itu artinya telah menamatkan 39 angkatan dengan jumlah lulusan berkisar sekitar 700 orang.

Pada November 2014 ini tercatat jumlah murid yang sedang belajar adalah sebanyak  75 orang yang diasuh oleh 8 orang guru dengan kepala madrasah masih Bapak Muzahar. AR. Diantara guru-guru itu adalah murid-murid Bapak Muzawar AR sendiri. Sampai sekarang Murid MDTA ini masih berasal dari dua kecamatan, yaitu kecamatan Canduang dan   kecamatan Baso. Hal itu disebabkan karena lokasinya terletak di perbatasan dua kecamatan itu.

Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat, bila ada yang meninggal dunia, anak-anak MDTA dipanggil untuk Yasinan. Setiap tahun selalu ada murid kelas tujuh Ponpes MMUS V Suku Canduang yang PPL disini.

MDTA al-Mujahidin ini memiliki visi menyiapkan generasi Qur’ani menyongsong masa depan gemilang dengan misi pendidikan dan dakwah Islamiyah. Tujuan dan targetya adalah menyiapkan anak didik agar menjadi generasi Qur’ani. Program pendidikannya antara lain: 1. Klasikal. Yaitu belajar di lokal. 2. Didikan Subuh setiap hari Minggu. 3. Pengabdian masyarakat seperti Takziyah dan Yasinan. 4. Karya Wisata, yaitu bertamasya dan tadabbur Alam.

Bidang studi yang diajarkan adalah:
1. Al-Qur’an
2. Al-Qur’an Tajwid
3. Tafsir al-Qur’an
4. Seni Baca Al-Qur’an
5. Tahfizh Qur’an
6. Qur’an Hadist
7. Aqidah Akhlak
8. Al-Qur’an
9. Al-Qur’an Tajwid
10. Tafsir al-Qur’an
11. Seni Baca Al-Qur’an
12. Tahfizh Qur’an
13. Qur’an Hadist
14. Aqidah Akhlak
15. Fiqh
16. Fiqih Ibadah
17. Imla’ / Khat
18. Sejarah Kebudayaan Islam
19. Bahasa Arab
20. Pidato

Guru-guru pengasuh pada tahun 2015 adalah:
1. M. AR. Kari Bagindo
2. Zulhelmi
3. Fitri Ningsih
4. Desi Linda Reni
5. Elvira Eka Putri
6. Ari Saputra R
7. Mira Sasmita Rahman
8. Sari  Mulyani.

Pada tahun 2015, program Didikan Subuh hanya diasuh oleh satu orang guru saja dengan jumlah murid 40 orang. Hal itu disebabkan karena kelas satu dan murid-murid yang berasal dari kecamatan sebelah tidak ikut Didikan Subuh.

Program Pembinaan Didikan Subuh Mushalla Al-Mujahidin
Dalam merancang program pembinaan Didikan Subuh mushalla Al-Mujahidin V Kampuang guru pembina berpedoman kepada buku petunjuk Didikan Subuh yang dikeluarkan oleh Lembaga Didikan Subuh Sumatera Barat. Rancangan programnya adalah seperti dibawah ini

  1.  Acara Didikan Subuh dilaksanakan setelah waktu subuh hari Minggu yang bertempat di mushalla, paling lama acaranya selesai pada jam 7 pagi.
  2. Murid-murid diharuskan datang ke mushalla sebelum shalat Subuh, dan kemudian dibimbing oleh guru untuk shalat Subuh berjama’ah di Mushalla. 
  3. Setelah shalat subuh, guru dan murid beserta jama’ah zikir dan doa bersama.
  4. Selesai zikir dan do’a murid-murid bersalam-salaman dengan guru dan jama’ah yang diiringi dengan shalawat yang dibacakan oleh salah seorang murid melalui pengeras suara.
  5. Kemudian guru membimbing murid-murid untuk segera duduk sesuai dengan formasi yang telah disepakati dan langsung memulai acara Didikan Subuh.
  6. Salah seorang murid tampil kedepan menjadi MC dan langsung memulai acara.
  7. Acara dimulai dengan doa sebelum belajar yang dibaca langsung oleh pembawa acara.
  8. Kemudian dua orang murid tampil ke depan membaca Wahyu Ilahi dan sari tilawah.
  9. Kemudian dua orang murid tampil ke depan mengumandangkan Adzan Subuh dan Iqamah.
  10. Kemudian dua orang murid tampil ke depan membaca Janji beserta Mars Didikan Subuh.
  11. Guru mengulang pelajaran yang telah berlalu dan menambah pelajaran baru sekitar 10 menit. Guru menstimulasi murid supaya bisa belajar di rumah dan minta bimbingan dengan guru di MDA atau TPA. Guru memimpin pengumpulan Infaq.
  12. Kemudian pada sesi acara tambahan, dilaksanakan praktek shalat Fardhu, praktek Shalat berjama'ah, praktek shalat Jenazah, Bacaan do'a – do'a, bacaan hapalan Ayat-ayat pendek, do’a penutup, dan lain-lain yang berfariasi setiap pekannya.
  13. Kemudian guru membagi tugas dulu kepada murid-murid untuk tampil pada Didikan Subuh Minggu depan.
  14. Terakhir Murid bersalam-salaman dengan guru disertai iringan shalawat. 

Secara praktis, inilah bentuk programnya:
No.
WAKTU
ACARA
PELAKSANA
A
Pra Acara
1
04: 30 Wib.
Memberi pengumuman melalui alat pengeras suara bahwa Subuh ini akan digelar acara Didikan Subuh, supaya murid-murid cepat bangun dan segera datang ke masjid dan mushalla
Guru
2
04. 50 Wib.
Shalat Subuh berjama’ah
Guru bersaa murid dan jama’ah masjid/mushalla
3
05:05 Wib.
Zikir dan doa, serta salam yang diiringi oleh bacaan shalawat Nabi.
Murid-murid bersama guru dan jama’ah shalat subuh
B
Acara Pokok
1
05:30 Wib.
Do'a belajar
Protokol

05: 35 Wib.
Pembacaan Kalam Ilahi dan Sari Tilawah
2 orang murid

05:45 Wib.
Azan Subuh dan Iqamah
2 orang murid

05: 55 Wib.
Pembacaan janji dan
Mars Didikan subuh
2 orang murid

06: 05 Wib.
Pemberian materi pelajaran
Guru

06:10 Wib.
Pengumpulan Infaq
Seluruh murid
C
Acara Tambahan

06:15 – 06:55 Wib.
Praktek shalat Fardhu
Praktek Shalat berjama'ah
Praktek Shalat Jenazah
Bacaan do'a – do'a
Bacaan hapalan Ayat-ayat pendek
Do’a Penutup
Dan lain-lain
Salah seorang murid

07:00 WIb
Bersalam-salaman dengan guru yang diiringi Shalawat
Semua murid

Acara Didikan Subuh disusun oleh guru di MDTA seminggu sebelum tampil. Dan murid Didikan Subuh dilatih ketika belajar di MDTA. Seminggu sebelum tampil, ia akan diberitahu oleh guru tugas masing-masing pada Minggu depan. Murid-murid didorong untuk berusaha belajar mandiri baik di MDTA maupun di rumah dengan guru maupun orang tua.


----------------------------------------------
Updated: 27 Mei 2015 - 00:30 Wib.

SHARE

Author: verified_user

Penulis lepas, guru ngaji, da'i dan aktifis sosial

0 komentar: